Output Pembelajaran
Hasil konkrit dari pembelajaran Islam Politik & Peradaban di Markaz Siyasi
Output pembelajaran di Markaz Siyasi adalah menghasilkan pribadi negarawan yang siap menyampaikan opini keislaman, secara lisan, tulisan dan berbagai kegiatan, menggunakan berbagai ragam media (audio, tv, internet/medsos), dan mampu memimpin serta menggerakan masyarakt menuju perubahan islami. Mengenai aspek kepemimpinan tersebut ada berupa (1) al-Qa’id (memimpin dari depan) atau disebut juga Qa’idu as-Siyasi dalam bentuk memberi jalan, contoh, sesuatu yang ada dihadapan dan (2) as-Sauq (memimpin dari belakang) dalam bentuk mendorong seseorang tanpa memberi contoh. Dalam hal ini, aspek kepemimpinan yang dituju sebagai output profile sosok Negarawan merupakan kepemimpinan dalam pengertian Qa’idu as-Siyasi yaitu pemimpin politik kreatif yang memberi contoh dalam berbagai aktivitas dan perjuangan politik.
Urgensi lahirnya negarawan-negarawan Muslim di tengah kondisi umat yang terpuruk menuntut adanya upaya serius dalam mempersiapkan lahan subur bagi tumbuhnya sosok-sosok negarawan tersebut. Menurut Abdul Qadhim Zallum, ada tiga kriteria untuk mempersiapkannya, diantaranya (1) keberadaan fikrah kulliyah, (2) memiliki wijhatu Nadzrin Khash (pandangan khusus dalam kehidupan) berupa makna kebahagiaan (ma’na sa’adah), (3) Hadlarah Khas (Peradaban khusus). Pada dasarnya, dari ketiga hal tersebut sudah terdokumentasi oleh para ulama melalui kitab-kitab Pertanyaannya kemudian, bagaimana mengkontekstualisasikan buah pikiran para ulama tersebut dalam kehidupan nyata? Di sinilah peran seorang negarawan dibutuhkan, yakni agar mampu mewujudkan gagasan para ulama ke dalam realitas kehidupan masyarakat. Upaya melahirkan sosok negarawan itu dapat diwujudkan melalui tasqif siyasi (pembinaan politik), yang menjadi salah satu pilar penting dalam peran lembaga ini.